cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
staialhikmahjakarta10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Hikmah : Journal of Islamic Studies
ISSN : 20882629     EISSN : 25810146     DOI : -
Core Subject : Education,
HIKMAH (ISSN. 2088-2629) is a journal of Islamic Studies which published by ALHIKMAH Islamic Studies Institute Jakarta. This journal is published each semester. It is publication media for research results and the thoughts of lectures, intelectuals, and the observer of Islamic studies. By upholding the spirit of multi disciplinary studies, the HIKMAH journal is providing various research report and articles which related to the f eld of education, social, culture, law, politics, economy, and science. T ey are seriously studied in terms of islamic perspective. the substance of the writings is the responsibility of the writers and doesn’t necessarily ref ected the oppinion of the redaction.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah" : 7 Documents clear
REKONSTRUKSI KONSEP POLIGAMI ALA MUHAMMAD SYAHRUR: SEBUAH TAFSIR KONTEMPORER Toni Pransiska
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.481 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.46

Abstract

Abstract The concept of polygamy still reap many long polemic among the Muslim community in Indonesia. Therefore, it takes a comprehensive and scientific explanation. Theory of limit (nazariyah hudūdiyah) that introduced by Shahrur considered to have a new perspective to reconstruct the concept of polygamy. Linguistic analysis and theory of hudūd as a cornerstone methodology in studying and giving ijtihad refreshing for the concept of polygamy. With the collaboration between the linguistic approach and the application of the theory of hudūd, he tried to pull the net structure of the text (nash) and social reality. Finally, he argues that polygamy is a solution for the social-humanitarian problems with the conditions that must be met. Keywords: Re-construction, Polygamy, Limit Theory, Linguistic Approach Abstrak Konsep poligami masih banyak menuai polemik panjang di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelasaian yang komprehensif dan ilmiah. Teori limit (nazariyyah hudūdiyah) yang diperkenalkan oleh Syahrur dianggap memiliki cara pandang baru untuk merekonstruksi konsep poligami. Analisa linguistik dan teori hudud menjadi landasan metodologinya dalam menelaah dan melahirkan ijtihad yang menyegarkan (ijtihad refreshing) bagi pemahaman tentang poligami. Dengan kolaborasi antara pendekatan linguistik dan aplikasi teori hudud, ia mencoba menarik jaring struktur teks (nash) dan realitas sosial. Hingga pada akhirnya, ia melihat bahwa poligami merupakan sebuah solusi permasalahan sosial- kemanusiaan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Kata kunci: Rekonstruksi, Poligami, Teori Limit, Pendekatan Linguistik
DIGITAL LIBRARY OF AL-QUR`AN (DILIA) DARI KHAZANAH PESANTREN UNTUK DUNIA ISLAM Achmad Zayadi
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.424 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.52

Abstract

Abstract Nowadays Islamic boarding school has used Information and Communication Technologies (ICT) as learning method. Thus, honestly we also elaborate that ICT is still seldom used for needs of school library services. Although how students learn still much traditionally, their interaction with outside world causes they have many choices to determine how to learn. Their necessary on information quickly, easily, and accurately is not inevitable. Library as informative service media still seldom gives services related the students’ need. The library in boarding school is still seen styled with traditional concept and collection served to reader with analog model. Supposedly, the library needs to be reorganized with the service concept in a digital format. The writing on this scientific work is supposed to give concrete opinion in participating khazanah knowledge about reading resource that exists in Islamic boarding school. Because a book is the gate of science, if we don’t preserve by keeping book, so we will come into the hall of ignorance. This writing is little bit consulting to answer the problems about how to improve educational world in Islamic boarding school, one of them is to participate to keep preservation of reading materials and makes reader (read: students) interested and happy to read and become reading event as culture continuously. Keywords: Digital Libraries, Education of Islamic Boarding School (pesantren) Abstrak Dunia pesantren saat ini sudah banyak yang menggunakan ICT sebagai media belajar. Namun secara jujur juga kita ungkapkan bahwa ICT masih jarang digunakan untuk kebutuhan layanan perpustakaan pesantren. Walaupun cara belajar santri masih banyak yang tradisional, namun persinggungan mereka dengan dunia luar menyebabkan mereka punya banyak pilihan dalam menentukan cara belajar, kebutuhan mereka pada informasi yang cepat, mudah, dan akurat sudah tidak terelakkan lagi. Perpustakaan sebagai media layanan informasi masih jarang memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan santri. Perpustakaan di pesantren masih terlihat ditata dengan konsep tradisional dan koleksipun dihidangkan ke pembaca dengan model analog. Seharusnya, perpustakaan perlu ditata ulang dengan konsep layanan dalam format digital. Tulisan dalam karya ilmiah ini dimaksudkan memberikan usulan konkrit di dalam ikut melestariskan khazanah keilmuan berupa sumber bacaan yang ada di Pesantren. Sebabbuku adalah gerbang ilmu, jika kita tidak menjaga kelestarian buku, maka kita sama saja masuk ke lorong kebodohan. Tulisan ini sedikit urun rembuk menjawab persoalan bagaimana memajukan dunia pendidikan di Pesantren, salah satunya adalah dengan turut serta menjaga kelestarian bahan bacaan dan menjadikan pembaca (baca: santri) tertarik dan senang untuk membaca dan menjadikan kegiatan membaca sebagai budaya yang kontinyu. Kata Kunci: Perpustakaan Digital, Pendidikan Pesantren
HERMENEUTIKA AL-QUR’AN: Studi atas Metode Penafsiran Nasr Hamid Abu Zaid (Between Meaning and Significance) (Literary Hermeneutics) Lailatur Rohmah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.872 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.47

Abstract

Abstract Hermeneutics is one of Qur’an interpretation method which has become one of thought hard in variously Islamic Universities. Many people have consumed the thoughts then feeling addicted. It’s because hermeneutics offers something new, fresh, and spectacular. Therefore hermeneutics is admitted as one of inevitability for anyone. While something is not hermeneutics can be criticized by variously negative stigma such as considered “they do what they want it”, or the interpretation focused as “arbitrariness of interpretation (interpretative despotism). Nasr Hamid Abu Zaid is modern thinker from Egypt. His name is well known by some Islamic thought thinker after elaborating the ideas that Qur’an is only cultural product, human texts, linguistics texts, and no more than historical phenomenon. Abu Zaid thinks the original meaning (history) as first step for Qur’an reader now days; the important one is to know significant (main message) verses, so it can be contextualized by the condition of contemporary society. Keywords: Hermeneutics, Meaning, Significance, Literary Abstrak Hermeneutika sebagai salah satu metode penafsiran al-Qur’an telah menjadi salah satu pemikiran yang laku keras di berbagai perguruan tinggi Islam. Banyak pelanggan telah mengkonsumsi pemikiran tersebut lalu merasa ketagihan. Ini dikarenakan hermeneutika menawarkan sesuatu yang baru, segar, dan spektakuler, sehingga hermeneutika dianggap suatu keniscayaan bagi siapa saja. Sementara yang tidak berhemeneutika bisa dikecam dengan berbagai stigma negatif. Misalnya dianggap “mau benarnya sendiri”, atau penafsirannya disudutkan sebagai “kesewenang-wenangan penafsiran” (interpretif despotism). Nasr Hamid Abu Zaid adalah pemikir modernis asal Mesir. Namanya sangat dikenal oleh para pemerhati pemikiran Islam setelah menggulirkan gagasan bahwa al-Quran hanyalah produk budaya, teks manusia, teks linguistik dan tidak lebih dari sekedar fenomena sejarah. Abu Zaid memandang makna asal (bersifat historis) sebagai pijakan awal bagi pembacaan al-Qur’an di masa kini; yang terpenting adalah mengetahui signifikansi (pesan utama) ayat tersebut, sehingga dapat mengkontekstualisasikan dengan kondisi masyarakat kontemporer. Kata Kunci: Hermeneutika, Meaning, Significance, Literary
Psikologi dan Kepribadian Manusia dalam Perspektif Al-Qur'an Zaenal Arifin
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.405 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.120

Abstract

Human is created by Allah SWT diff erent with other creatures such as angles, jinn, animals and plants. Th is diff erence gives chances to human to become a perfect or worst personal. Here smart Muslims must follow the revelation of Qur’an to see multidimensional of human being consisting of physical and spiritual and not depend on the theories of non-Islam which tend to defeat the spiritual element inside human self who is closely connected with God. Human with various dimensions is not enough seen as something empiric, yet it must be seen the whole dimensions both physical and spiritual. Th e human soul is a gathering place for other soul dimensions such as qalb, emotions, desires, etc, so it’s usually called “the soul of thinking”. Th e human person as a whole can also be viewed and analyzed through the deep research toward the signs of Qur’an in order able to formulate a perfect human being or human’s Qur’ani. Keywords: Psychology, Personality, al-Qur`an Manusia diciptakan oleh Allah SWT berbeda dengan makhluk lainnya, seperti malaikat, jin, dan hewan serta tumbuhan. Perbedaan inilah yang memberikan kesempatan kepada manusia untuk menjadi pribadi yang sempurna atau pribadi yang terburuk. Di sinilah sebagai cendekiawan muslim harus berpijak dari wahyu al-Qur’an untuk melihat multi dimensi manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani (psikis) dan tidak terpaku pada teori-teori non-Islam yang cenderung mengalahkan unsur spiritual dalam diri manusia yang erat hubungannya dengan Tuhan. Manusia dengan berbagai dimensi yang ada tidak cukup dilihat sebagai suatu yang empiric, tetapi harus melihat seluruh dimensinya, baik jasmani maupun rohani. Jiwa manusia merupakan suatu tempat berkumpulnya dimensi-dimensi jiwa lain, seperti qalb, emosi, keinginan dan lain-lain, sehingga biasa disebut “jiwa yang berpikir”. Pribadi manusia secara utuh juga dapat dilihat dan ditelaah melalui deep research terhadap petunjuk-petunjuk al- Qur`an agar dapat dirumuskan manusia sempurna atau manusia qur`ani. Keyword: Psikologi, Kepribadian, al-Qur`an
KONSEPSI AL-QUR’AN TENTANG HAKIKAT EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM Dedi Wahyudi
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.955 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.48

Abstract

Abstract The term “evalution“ on Qur’an is not found the synonyms certainly, but there are spesific words that points to the meaning of evalution such as al-bala,al-hisab, al-hukum, and al-qada. The principles of evalution on Qur’an refer to the continuity, totality, and objectivity purpose. The meaning of evalution must be done systematic, continous, and planned. Evalution is one of important parts on the system of islamic eduaction because it is used as the tool to assess and measure the success of the educational prosess. The success of education can be sees from evaluton model of the result of learning which has been determined in accordance with the applicable standart curriculum. Thus, the accuracy of selecting an evalution model of the result of learning influenced the improvement of education quality itself. Keywords: Evaluation, Education, Quality of Education, Educational Institutions Abstrak Istilah evaluasi dalam al-Qur’an tidak dijumpai persamaan kata yang pasti, tetapi ada kata-kata tertentu yang mengarah kepada arti evaluasi, seeperti al-balā’, al-ḥisāb, al-ḥukm, dan al-qaḍā. Prinsip-prinsip evaluasi dalam al-Qur’an mengacu pada tujuan, kontinuitas, totalitas, dan objektifitas. Artinya, evaluasi harus dilakukan secara sistematis, berkesinambungan, dan terencana. Evaluasi merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah sistem pendidikan Islam. Sebab, ia dijadikan sebagai alat untuk menilai serta mengukur keberhasilan proses pendidikan tersebut. Kesuksesan suatu pendidikan dapat dilihat dari model evaluasi hasil belajar yang telah ditentukan sesuai standar kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, ketepatan memilih model evaluasi hasil belajar mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Kata kunci: Evaluasi, Pendidikan, Mutu Pendidikan, Lembaga pendidikan
HOMEOSTATIS KEHIDUPAN SEBAGAI I’JAZ AL-QUR’AN Hamzah Ahmad
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.321 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.49

Abstract

Abstract Qur’an contains holy verses which are projected to give respond toward the human being problems all the time. From the details of holy verses of Qur’an which is the guidance an instruction of life for human being, basically they have points as process or homeostatic event for anyone who interacts with the nature. The relation between the signs of truth inside Qur’an and the universe combined through the miracle of Qur’an (the first coming than scientific discovery) by the miracle of universe illustrate the power of Allah SWT. Thus, homeostatic life as the scientific miracle of Qur’an can tighten the faith toward Qur’an as Allah’s revelation. Keywords: Homeostatis, I’jaz, al-Qu’an Abstrak Al-Qur’an berisikan ayat-ayat suci yang diproyeksikan untuk memberiresponterhadappermasalahanumatmanusiasepanjang zaman. Dari rincian ayat-ayat suci al-Qur’an yang merupakan pedoman kehidupan dan petunjuk bagi manusia, pada dasarnya ia berintikan sebuah proses atau kejadian homeostatis bagi siapapun yang berinteraksi dengan alam semesta ini. Hubungan antara tanda-tanda kebenaran di dalam al-Qur’an dan alam raya dipadukan melalui mukjizat al-Qur’an (yang lebih dahulu daripada temuan ilmiah) dengan mukjizat alam raya yang menggambarkan kekuasaan Allah. Dengan demikian, homeostatis kehidupan sebagai mukjizat ilmiah pada al-Qur’an dapat memperkuat keimanan terhadap al-Qur’an sebagai wahyu Allah. Keywords: Homeostatis, I’jaz, al-Qu’an
TAFSIR SAINTIFIK THANTHAWI JAUHARI ATAS SURAH AL-FATIHAH Fathor Rahman
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.732 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.50

Abstract

Abstract Understanding to al-Fatihah surah-as an overview of Qur’an (Qur’anniyah verses) will find the whole of meaning when combined with reading about phenomena of the universe (kauniyyah verses). Because, the truth of Qur’an is stronger when confronted with the signs of Allah that spread in universe, similarly the affirmation of God in (Fusilat Surah: 53). Among the mufassir who are pretty good figure combines between Qur’anniyah Verses and kauniyyah verses are Thanthawi Jauhari on his interpretation book titled al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an al-Karim. This reason is the main reason to writer to do research deeply to Thanthawi Jauhari’s interpretation about al-Fatihah Surah on his interpretation book titled al-Jawahir fi tafsir al- Quran al-Karim. To focus on the research above, there are some essential problems which need to be found the answer on this research, namely; how interpretation of Thanthawi Jauhari about al-Fatihah Surah on his interpretation book titled al-jawahir fi Tafsir al-Quran al-Karim? and how the methodology of Thanthawi Jauhari on interpreting al-fatihah Surah. To answer that 2 questions, the writer uses descriptive- analytical approach, that try to give information and description clearly, systematically, objectively, and analytically about the interpretation of Thanthawi Jauhari of al-Fatihah surah on his interpretation book al-jawahir fi Tafsir al-Quran al-Karim included the methodology used. Kata Kunci: Tafsir, scientific, Surah al-fatihah Abstrak Pemahaman terhadap surat al-Fatihah – sebagai sebuah ikhtisar al-Qur’an (ayat-ayat Qur’āniyyah) – akan menemukan keutuhan maknanya apabila dipadukan dengan pembacaan terhadap fenomena alam semesta (ayat-ayat kauniyyah). Sebab, kebenaran al-Qur’an semakin terkukuhkan ketika dihadapkan kepada tanda-tanda kebesaran Allah yang terhampar di alam semesta. Demikian penegasan Allah dalam Q.S. Fuṣṣilat: 53. Diantarasosokmufasiryangcukupbagusmemadukanantaraayat- ayat Qur’āniyyah dengan ayat-ayat kauniyyah adalah Thanthawi Jauhari dalam kitab tafsirnya yang berjudul al-Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm. Alasan inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan kajian lebih mendalam terhadap penafsiran Thanthawi Jauhari tentang surat al-Fatihah dalam kitab tafsirnya yang berjudul al-Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm. Untuk menfokuskan kajian di atas, maka ada beberapa masalah pokok yang perlu ditemukan jawabannya dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimanapenafsiran Thanthawi Jauhari tentang surat al- Fatihah dalam kitab tafsirnya yang berjudul al-Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm ? Dan bagaimana metodologi Thanthawi Jauhari dalam menafsirkan surat al-Fatihah? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, penulis menggunakan pendekatan deskriptif-analitis, yaitu berupaya memberikan keterangandangambaranyangsejelas-jelasnyasecarasistematis, obyektif, dan analitis tentang penafsiran Thanthawi Jauhari terhadap surat al-Fatihah dalam kitabnya al-Jawāhir fī Tafsīr al- Qur’ān al-Karīm beserta metodologi yang digunakannya. Kata Kunci: Tafsir, saintifik, Surah al-fatihah

Page 1 of 1 | Total Record : 7